Kependudukan
Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta
, tidak heran apabila jumlah penduduk di Kota Surabaya juga tinggi. Banyak
faktor yang mendukung penambahan jumlah penduduk, yaitu kelahiran dan penduduk
yang datang. Berikut merupakan jumlah penduduk dari tahun 2011-2015 berdasarkan
Data BPS
Sebagai kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Timur,
migrasi merupakan hal yang biasa. Tingkat migrasi di Kota Surabaya tinggi ,
banyak penduduk yang datang dengan berbagai macam tujuan , baik mencari
pekerjaan atau bersekolah. Berdasarkan data BPS, berikut merupakan tingkat
migrasi di Kota Surabaya tahun 2011-2015
Dari piramida penduduk seperti gambar di bawah ini menunjukkan bahwa struktur penduduk Kota Surabaya didominasi usia yang potensial yaitu mulai dari usia 25 – 59 tahun sebesar 1.571.942 jiwa atau 53,4 % dibanding usia sekolah mulai jenjang PAUD sampai dengan perguruan tinggi yaitu usia 5 – 24 tahun sebesar 1.075.396 jiwa atau 36,5 %, sedangkan penduduk usia lanjut yaitu usia 60 tahun ke atas sebesar 296.190 atau 10,1%.
Kesejahteraan Sosial
Pendidikan
Upaya mengawal masyarakat Surabaya menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas, senantiasa menjadi agenda penting Pemerintah Kota
Surabaya setiap tahunnya. Terkait dengan data dari dunia pendidikan, terjadi
peningkatan yang signifikan di setiap jenjang pendidikan yang ada. Untuk
perguruan tinggi, data Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS),
menunjukkan total mahasiswa S1,S2,S3 tahun ajaran 2014/2015 meningkat menjadi
21.358 mahasiswa. Dari Universitas Airlangga,
jumlah mahasiswa tahun 2015 sebanyak 9.717 orang, dengan lulusan
sebanyak 322. Data dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), jumlah mahasiswa
aktif di tahun 2014 sebanyak 26.961 orang.
Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya melaporkan, tahun
2015 di Kota Pahlawan ini tercatat 387 taman baca dan 2 Perpustakaan Umum.
Dengan jumlah petugas sebanyak 461 orang dan pengunjung terbanyak datang dari
kalangan pelajar, yakni sejumlah 19.847.916 orang.
Kesehatan
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah salah satunya dapat diukur dengan meningkatnya angka harapan hidup (AHH) dan penurunan balita gizi buruk.
AHH penduduk Kota Surabaya yang setiap tahunnya mengalami peningkatan, Tabel di atas menunjukkan program dan kegiatan pada sektor lingkungan, kesehatan, sosial dan penanggulangan kemiskinan telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Namun demikian perlu ditingkatkan dan dikembangkan program-program inovasi untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik/lebih tinggi.
Status gizi masyarakat pada balita di Kota Surabaya secara umum terus menunjukkan kemajuan signifikan yang ditandai dengan menurunnya angka prevalensi gizi buruk pada balita. Berikut ini merupakan rekapitulasi data prevalensi balita gizi buruk tahun 2011-2015.
Ketenagakerjaan
Dengan semakin bertambahnya penduduk maka tidak bisa dipungkiri bahwa jumlah penduduk usia kerja (tenaga kerja) dari tahun ke tahun semakin meningkat, namun hal ini belum diiringi dengan perkembangan lapangan pekerjaan sehingga menimbulkan pengangguran. Beberapa faktor yangmenyebabkan semakin tingginya tingkat pengangguran di Kota Surabaya antara lain faktor kependudukan yang terdiri dari jumlah penduduk usia produktif yang cukup tinggi namun tidak dibekali dengan ketrampilan dan mental kerja, tingkat pendidikan rendah, tingkat urbanisasi yang tinggi serta faktor jumlah lapangan kerja yang terbatas, faktor tenaga kerja kontrak (outsourcing), dan faktor pemutusan hubungan kerja. Berikut adalah rekap data tentang tingkat pengangguran terbuka Tahun 2011-2015.
Ekonomi
Kinerja perekonomian Kota Surabaya dapat dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi per kategori lapangan usaha. Selama kurun waktu 5 tahun pertumbuhan kategori pembentuk PDRB Kota Surabaya tumbuh cukup bervariasi.
Prasarana
Air Bersih
Untuk peningkatan pelayanan air bersih perkotaan, Pemerintah Kota Surabaya dan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya telah melakukan upaya pembangunan jaringan pipa tersier, pemasangan sambungan rumah, master meter, pembangunan reservoir, rehabilitasi jaringan pipa distribusi dan penggantian meter air pelanggan. Hingga tahun 2015 cakupan layanan air bersih di Kota Surabaya telah mencapai 92,66% dan akan terus dioptimalkan pelayanannya dalam mencapai target 100% sesuai dengan yang diamanatkan secara nasional pada program 100-0-100.
Drainase
Pemerintah Kota Surabaya mengupayakan pengembangan dan optimalisasi kinerja sistem drainase karena kondisi geografis Kota Surabaya yang relatif datar dan berada di pesisir pantai sehingga mengakibatkan sistem drainase kota tidak hanya dipengaruhi oleh hujan, namun juga oleh pasang surut air laut. Pemerintah Kota Surabaya telah dan akan terus melakukan upaya peningkatan sarana prasarana pematusan antara lain melalui pembangunan dan normalisasi saluran, peningkatan kapasitas pompa, pembangunan rumah pompa baru, boezem, tanggul laut, dan pemasangan smart water level di rumah pompa lainnya.
Peta Genangan dan Sistem Drainase
Sarana
Fasilitas kesehatan di Kota Surabaya terdiri dari, 38 Rumah Sakit Umum, 4 Rumah Sakit Bersalin, 1 Rumah Sakit Mata, 1 Rumah Sakit Jiwa, 1 Rumah Sakit Penyakit Dalam, 122 Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, dan 21 Rumah Bersalin. Sebagai sarana penunjang ibadah, Kantor Departemen Agama Kota Surabaya memiliki 1.252 masjid, 1.659 musholla, 1.849 gereja, 799 gereja Katolik, 32 vihara, 40 pura, dan 8 klenteng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar